Nasruna, Presiden Mahasiswa Universitas Gajah Putih
Editor : Redaksi BerandaIDN.com
BerandaIDN.com, Takengon || Terkait isu yang viral yang di angkat oleh putra asli Samar Kilang Bener Meriah, Sadra Munawar yang berani mbuka kedok dugaan pekerjaan asal-asalan oleh PT.Galih Medan persada dari abaikan k3 hingga dugaan pengunaan matrial Tanpa ijin yang di lakoni pihak pelaksana pembangunan ruas jalan simpang tiga-samarkilang yang bertujuan untuk melepaskan samarkilang dari daerah yang terisolir ini cukup menyita perhatian sejumlah organisasi.
Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Gajah Putih (UGP) Nasruna juga ikut bersuara dan menyoroti terkait dengan dugaan pekerjan asal-asalan ini mengaku sangat menyayangkan dengan apa yang telah berlaku dalam proses pembangunan jalan multiyer yang di kerjakan PT.Galih Medan Persada.
"Kami sangat menyayangkan apa yang menimpa saudara-saudara kita di samarkilang karena pada praktek pekerjaan jalan ini, banyak pihak yang telah gerah dengan sistem kerja yang di lakukan oleh PT. Galih Medan persada,
kami juga menduga Mereka mengunakan matrial Bodong untuk itu kami minta PT.Galih Medan Persada di periksa, terkait sejumlah pelanggaran, mulai dari penerapan K3 hingga dugaan material yang digunakan tidak berasal dari sumber yang legal, serta dugaan pendirian baching plan di lokasi yang tidak tepat hingga tidak memiliki kajian UKL dan UPL.
Disini pihak PT.Galih Medan persada juga telah membuka galian C di wilayah bener meriah, ini tentunya juga perlu di pertanyakan, karena sesuai dengan ketentuan hukum, Pemberian Izin Usaha Pertambangan (IUP) batuan berdasarkan PP No 23 Tahun 2010 dilakukan dengan cara permohonan wilayah. Permohonan wilayah maksudnya adalah setiap pihak badan usaha, koperasi atau perseorangan yang ingin memiliki IUP harus menyampaikan permohonan kepada Menteri, Gubernur atau Bupati/Walikota sesuai kewenangannya. Jadi butuh proses dan rentang waktu dalam pbuatan ijin tersebut, jadi kami menduga galian c tersebut tidak memiliki dokumen resmi. tandas presma
Lebih lanjut Presma menuturkan "lingkungan sekitar juga tidak mendapat perhatian serius dari pihak pelaksana, Hal ini dibuktikan dengan adanya aksi yang di gelar oleh sejumlah masyarakat dan pedagang pinggiran jalan pada hari ini selasa 28/09/202, mereka mengeluhkan kinerja pihak pelaksana yang bekerja sesuka hati Tampa memikirkan mereka, abu yang di akibatkan kendaraan pihak PT ini cukup membuat mereka terganggu. apakah pihak perusahaan tidak pernahensosialisakan terkait limbah yang di akibatkan oleh pekerjaan tersebut sebelum nya,
Pemerintah daerah juga harus berperan aktif dalam pengawasan pekerjaan ini, Jagan masyarakat yang menjadi korban dari ulah pengusaha nakal yang meraup keuntungan besar dari Mega proyek di Samar Kilang ini Ungkap presma
Lanjut presma "Atas pernyataan sadra banyak kejanggalan yg dilakukan pihak multiyears, Presiden mahasiswa yang juga aktivis HMI ini minta kontraktor multiyears jangan main-main dalam melakukan pekerjaan ini, anggaran yang di kucurkan negara untuk kegiatan ini tidak kecil ratusan milyar, jadi perlu keseriusan dari pihak pelaksana dalam mengelola kegiatan mega proyek terbesar di Aceh.
Kami juga meminta seluruh lapisan masyarakat berperan aktif untuk melakukan pengawasan terhadap pekerjaan ini sesuai dengan apa yang dikatakan gubernur Aceh bapak Nova Iriansyah dalam kunjungan nya beberapa waktu yang lalu ke berner meriah, agar kualitas jalan ini sesuai dengan apa yang telah di rencanakan. ucapnya .