OLEH : TAZKIR, S.Pd
(Penulis Guru Bahasa Dan Sastra Indonesia SMA Negeri 1 Bukit BM )
Pandemi covid-19 telah merubah segalanya mulai dari pertanian hingga satuan pendidikan, pendidikan berubah sangat drastis, mulai belajar tatap muka sampai belajar didunia maya (daring ) mulai dari tingkatan Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, Sekolah Menengah Atas bahkan Para mahasiswa ( Universitas).
Bila dilihat dari segi pembelajaran, pembelajaran daring hanya dicapai 40-50 % bila dibandingkan dengan pembelajaran tatap muka.
Contoh :
- Pembelajaran tatap muka setiap siswa hadir dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, semangat serta antusias siswa mengikuti pembelajaran dengan guru bidang studi masing-masing pembelajaran dengan melaksanakan secara langsung, guru menerangkan, menjelaskan siswa menyimak dan memperhatikan apa yang disampaikan guru.
- Pembelajaran daring ( menurut KBBI terhubung melalui jejaring computer, internet, dan sebagainya ) atau pembelajaran dunia maya era digital , penulis sendiri merasakan pembelajaran daring jauh dari keseriusan siswa dalam mengikuti pembelajaran, bila jumlah siswa 30 yang aktif melaksanakan belajar sekitar 10-15 siswa bahkan ada yang dibawah jumlah tersebut sedangkan yang lain tidak ada respon sama sekali mengenai pembelajaran, dengan alasan jaringan kurang mendukung , tidak ada pulsa ( padahal pulsa data/paket sudah disubsidi oleh pemerintah), membiarkan handphone berbicara dan ditinggal oleh sipendengar , dan masih banyak lagi kekurangan-kekurangan yang ada.Alhasil tidak tercapainya mutu pendidikan yang diharapkan.
Pemerintah sudah memberikan beberapa media pembelajaran dalam massa pandemic covid-19 diantaranya Zoom meeting adalah layanan Vidio conference yang memungkinkan pengguna untuk melakukan obrolan daring dengan memanfaatkan teknologi cloud computer, Whatshaap atau messenger merupakan sebuah aplikasi perpesanan ,Clasroom yang dikembangkan oleh google untuk sekolah , yang bertujuan untuk menyederhanakan membuat, mendistribusikan, dan tugas tanpa harus bertatap muka yang tujuan utama Google classroom adalah untuk merampingkan proses berbagi file antara guru dan siswa (sumber google ),dan masih banyak lagi program-program pembelajaran yang tujuannya agar siswa positif menerima pembelajaran., kenyataannya dilapangan jauh dari harapan, guru garda terdepan dalam merubah dunia pendidikan dan selalu semangat untuk tetap memberikan pelayanan dan memberikan pengajaran kepada anak didik,tidak pernah bosan dan menyerah dalam memberikan pendidikan dan pengajaran pada siswa. Nelson Mandela menyatakan Pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk mengubah dunia. (Education is the most powerful weapon we can use to change the world)
Penulis mengharapkan semoga pandemic covid-19 segera berakhir di Indonesia yang kita cintai, agar dunia pendidikan kita bangkit kembali untuk bertatap muka.amin…